Pemandian Air Panas ( Way Panas Bumi ) Natar Lampung

Home » » Pemandian Air Panas ( Way Panas Bumi ) Natar Lampung

Pemandian Air Panas ( Way Panas Bumi ) Natar Lampung

Ditulis Oleh Admin | Sunday, October 16, 2016 | 2:11 PM

http://wisatatelukkiluan.com
Ragam Wisata Indonesia - Sumber Way Panas Bumi (bahasa Lampung) atau mata air panas bumi yang ada di areal tanah seluas sekitar 3,8 Hektar di Desa Merak Batin, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan, ditemukan pertama kali pada tahun 1856 oleh Oempoe Sebadjaoe. Seorang tokoh adat yang dikenal di zaman itu memiliki kesaktian dan cukup disegani.

Konon di masa tersebut, sumber air panas bumi itu kerap dijadikan tempat mandi terapi para pendekar untuk mengobati luka dalam, usai melakukan pertarungan adu kesaktian.

Pada tahun 1923 (zaman kolonial Jepang) areal tersebut dibangun dan dijadikan tempat pemandian lengkap dengan obyek wisata oleh Pangeran Ratoe Seboeay Djaja Taroena, putra kandung Oempoe Sebadjaoe. Namun, di tahun itu juga, pembangunan kawasan pemandian tersebut luluh lantak. Karena kedatangan para serdadu jepang yang memaksa dan berkeinginan merampas sumber air panas bumi itu. Tetapi ditolak. Akibatnya, penolakan dari pihak Pangeran Ratoe Seboeay Djaja Taroena itu menimbulkan kemarahan serdadu jepang, berujung penghancuran yang dilakukan oleh tentara jepang itu. Bahkan, perlawanan sengit dari pihak Pangeran Ratoe Seboeay Djaja Taroena dan para pengikutnya terhadap para serdadu jepang berujung kepada perlawanan fisik.
Sumber Air Panas
Akan tetapi, dari berbagai versi cerita mengenai hal tersebut terungkap, perlawanan fisik tidak sampai terjadi. Konon hal itu dicegah oleh Pangeran Ratoe Seboeay Djaja Taroena, lantaran khawatir akan adanya jatuh korban. Bahkan, cerita aneh bermuatan mistik pun merebak. Bahwa para serdadu jepang yang menduduki Way Panas Bumi itu tiba-tiba ada yang tewas seketika. Dan ada pula yang melarikan diri karena takut terhadap jelmaan empat mahluk raksasa, yang diyakini sebagai mahluk halus yang menunggu Way Panas Bumi itu.

Praktis sejak saat itu, areal tersebut tidak terurus dan hanya menyisakan pondasi sumur saja. Tak pelak, kawasan itu kembali menjadi rawa-rawa yang dikelilingi persawahan. Bangunan yang sudah ada pun telah rata dengan tanah.

Dalam kurun waktu yang cukup lama, usai peristiwa itu, pada era selanjutnya, putra Pangeran Ratoe Seboeay Djaja Taroena, Jardien Aja Sophia gelar Soettan Penatieh, hanya menjadikan sumber mata air panas bumi ini khusus tempat pemandian keluarga Djaja Taroena dan masyarakat Adat Marga Boekoe Djadie serta warga sekitarnya saja .

Barulah, sekitar tahun 1970-an hingga 1980-an areal sumber mata air panas bumi itu perlahan ditata dan dibangun kembali oleh putra kandung (anak tertua) Jardien Aja Sophia (Soettan Penatieh), atau cucu dari Pangeran Ratoe Seboeay Djaja Taroena, yakni Muttaqin Jayataruna gelar Suttan Ratu Sebuay.

Areal yang tadinya tidak terurus, hanya berupa rawa-rawa dan disesaki semak belukar disekitarnya, serta terkesan angker lantaran terdapat beberapa pohon beringin tua yang usianya diyakini ratusan tahun, secara bertahap mulai tertata oleh Muttaqin Jayataruna, cucu Pangeran Ratu Sebuay. Kendati tersendat-sendat masalah pembiayaan, karena menggunakan kocek pribadi.

"Dulu, ketika mau masuk kesini, susah kalau tidaknyemplung dulu ke sawah. Tapi setelah ditimbun tanah, jalan masuk ke dalam lokasi ini menjadi sangat mudah," jelas Muttaqin, seraya menerangkan, pada tahun 1988-1989, sekitar 998 mobil truk fuso pengangkut tanah urukan dihamparkan dimuka jalan yang menjembatani areal jalan masuk ke dalam sumber mata air panas bumi itu.

Perlahan namun pasti, serta tak kenal menyerah, Muttaqin terus melakukan penataan pembangunan kawasan itu, guna melanjutkan cita-cita sang kakek untuk menjadikan sumber panas bumi itu tempat pemandian terapi kesehatan bagi masyarakat luas.
Pemandian Way Panas
Alhasil, semangat tak kenal menyerahnya itu berbuah. Kini, areal sumber air panas bumi itu seakan disulap. Dimana masyarakat umum bisa melakukan mandi terapi kesehatan di lokasi tersebut dengan fasilitas kolam pemandian dan kamar pemandian yang cukup memadai. Kendati belum sepenuhnya sempurna. Bahkan, lokasi pemandian itu kini setiap hari banyak dikunjungi masyarakat umum. Baik dari masyarakat lampung sendiri, maupun masyarakat dari luar daerah lampung. Tujuan mereka untuk berobat, terutama bagi mereka yang mengidap penyakit stroke, dari yang ringan hingga yang akut. Air yang memiliki suhu 49 derajat Celcius ini diyakini bisa menyembuhkan berbagai penyakit. Mulai stroke, asam urat, rematik, kencing manis, gatal-gatal, hingga ambeien.

Sudah banyak masyarakat yang mengaku merasakan manfaat kesehatan dari sumber air panas bumi miliki keluarga Jayataruna tersebut. Bahkan, mereka menganggap, sumber mata air panas bumi itu benar-benar bukti kekuasaan Ilahi. Bayangkan saja, disekitar lokasi itu tidak ada pegunungan, apalagi gunung merapi. Namun anehnya, terdapat mata air panas bumi. "Ini bukan air panas biasa. Ini tentu ada rahasia misteri dibalik karunia yang diberikan Tuhan," ujar Haji Dadang, salah seorang pengunjung yang berasal dari Banten, Jawa Barat.

Hal yang menarik dari pemandian air panas Way Panas di Natar ini adalah sumber airnya yang tidak mengandung belerang. Sehingga saat berendam di kolam traveler tidak akan mencium bau menyengat seperti di pemandian air panas yang mengandung belerang. Pun demikian berendam di kolam ini juga berkhasiat memberikan efek segar dan sehat bagi tubuh karena air panasnya berasal dari sumber alami di dalam bumi.

Hasil analisis Politeknik Kesehatan Tanjungkarang pada 14 Oktober 2009, air panas tersebut memiliki kandungan zat besi 0,05 ppm, pH 7,3-7,4 ppm, fluoride 0,05 ppm, CaCo3 392 ppm, klorida 446,9 ppm, dan kromium 0,01 ppm. Lalu, mangan 0,02 ppm, nitrat 1,50 ppm, nitrit 0,03 ppm, barium 0,06 ppm, zat organik sebagai KMnO4 38,25 ppm, seng 1,80 ppm, sulfat 260 ppm, timbale 0,01 ppm, natrium 20,58 ppm, dan kalium 0,89 ppm.

Ada tiga kolam untuk pemandian umum di lokasi tersebut. Masing-masing berukuran 15 x 15 meter. Ada juga musala dan 12 kamar kecil untuk ganti baju bagi pengunjung. Selain itu, pengelola juga menyiapkan 10 kamar mandi khusus bagi pengunjung yang ingin memanfaatkan mandi air panas menggunakan shower. Tempat khusus ini terpisah dari tempat pemandian untuk umum dan menyerupai seperti kamar mandi. Di tempat ini juga kini tersedia berbagai wahana hiburan yang dapat dimanfaatkan pengunjung, seperti pemancingan, flying fox, dan arena bermain anak.
Kolam Pemandian Perempuan
Anda ingin mencoba? Anda cukup merogoh kocek Rp 2.000 anda bisa mandi terapi sepuasnya di sumber air panas bumi yang sangat alami ini. Tak hanya itu saja. Anda pun bisa mengajak keluarga berwisata di kolam pemandian alami itu. Selamat mencoba !
  
www.sigertravelindo.com

0 comments :

Post a Comment